Permasalahan UN Sudah Dapat Diprediksi

12-04-2016 / KOMISI X

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, permasalahan yang melingkupi pelaksanaan Ujian Nasional, baik UN Kertas Pensil (UNKP) dan UN Berbasis Komputer (UNBK) sudah bisa diprediksi. Permasalahan itu dinilainya sebagai permasalahan klasik.

 

“Sebenarnya permasalahan di UN kemarin, merupakan permasalahan klasik yang selalu muncul setiap UN berlangsung. Kita sudah prediksikan,” kata Kharis, usai rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan beserta jajaran, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2016). Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya (F-PD).

 

Menurut Kharis, permasalahan pada UNKP itu meliputi keterlambatan distribusi soal dan kebocoran kunci jawaban. Sementara pada UNBK, permasalahan pada tak terjaminnya pasokan listrik hingga server dan jaringan internet.

 

Walaupun sudah bisa diprediksi, politisi F-PKS itu mengakui memang langkah antisipasinya belum sempurna. Ia meminta Mendikbud untuk memastikan pasokan listrik kepada semua sekolah di daerah yang melaksanakan UNBK, agar tidak ada pemadaman listrik. Sementara soal ketersediaan internet, perlu adanya komunikasi dengan Telkom atau Menteri Komunikasi.

 

“Kemendikbud harus memastikan. Ketika sekolah mengusulkan untuk melaksanakan UNBK, harus ada verfikasi atau pengecekan langsung di lapangan, bahwa sekolah benar-benar siap melaksanakan UNBK. Jangan ada upaya untuk memaksakan sekolah untuk melakasanakan UNBK. Karena itu dapat berakibat fatal jika sampai dipaksakan,” khawatir Kharis.

 

Kharis juga berharap, dengan penyelenggaraan UNBK ini, indeks integritas peserta UN semakin meningkat. Karena probabilitas kesamaan soal antar peserta itu sangat kecil, sehingga potensi untuk sontek antar peserta UN.

 

“Pelaksanaan UN tingkat SMA dan sederajat relatif lebih baik dibanding tahun lalu. Termasuk untuk UNBK. Komisi X memberikan apresiasi kepada Kemendikbud atas pelaksanaan UN ini,” puji politisi asal dapil Jawa Tengah itu.

 

Apresiasi pun diberikan oleh Anggota Komisi X DPR Jeffirstson Riwu Kore (F-PD). Jefri, panggilan akrabnya, menilai pelaksanaan UN lebih baik dibanding tahun lalu. Jika pun ada permasalahan, menurutnya itu bukan dari wilayah kerja Kemendikbud.

 

“Kalau masalah listrik, itu diluar wilayah kerja Kemendikbud. UN tahun ini relatif lebih bagus, lebih mantap dibanding tahun sebelumnya. Kalau lihat tren sekarang, kita optimis tahun depan akan lebih baik lagi,” harap politisi asal dapil NTT itu.

 

Mendikbud melaporkan, UN tahun ini diikuti oleh 7,6 juta peserta tingkat SMP, SMA dan sederajat. Sementara untuk UNBK, diikuti oleh lebih dari 921 ribu siswa dan 4381 sekolah atau lembaga. (sf)/foto:azka/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...